January 19, 2009

Sun-Tzu's Strategy

By: 070710432

Tentang Sun Tzu

Para Sejarawan masih memperdebatkan apakah Sun Tzu adalah seorang tokoh sejaerah yang nyata. Sun Tzu diperkirakan hidup sekitar 500 tahun sebelum masehi. Tokoh jago ilmu perang, yang setengah mistik ini, konon bukan hanya seorang, tapi ayah, anak bahkan cucu, jadi ada tiga generasi. Dia lahir di kerajaan Qi disekitar periode musim semi hingga musim gugur. Sun Tzu mengabdi kepada raja Ho-lu dari kerajaan Wu. Ketika pertama kali memperlihatkan kitab militernya kepada raja Ho-lu, ia ditanya apakah kitab tersebut dapat digunakan dalam segala medan dan oleh siapa saja. Dia menjawab “Dapat”. Kemudian Keberhasilan strateginya diperlihatkan dalam kemampuannya melatih 180 wanita penghibur istana menjadi tentara yang handal hanya dalam sekali latihan. Kemudian dia diangkat sebagai panglima perang Wu, dan dengan strateginya dia dapat menaklukkan berbagai kerajaan musuh. Sejak itu namanya menjadi terkenal. Kemenangannya memberinya inspirasi untuk menulis Art of War.

Art of War

Strategi perang Sun Tzu ditulis dalam 13 langkah sederhana, yaitu:

1. Kalkulasi

Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik
5. Pasukan mana yang lebih tangguh
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil

Jika lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan. Tetapi jika sebaliknya maka kemungkinan untuk kalah akan lebih besar.

Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.

Perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.

2. Perencanaan

Hal-hal yang haruz dirncanakan adalah Bertempurlah agar cepat menang dan hindari pertempuran yang berlarut. Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa, Perang yang cepat akan membuat negara aman sedangakan perang yang berlarut larut akan membuat persediaan negara habis, ekonomi ambruk dan motivasi tentara jatuh. Persiapkan dengan baik perbekalan dan pengeluaran harian. Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh. seperti bekal rampasan musuh

3. Strategi

Perbandingan jika pasukan sedang berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.

Ada lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.

IV. Kekuatan pertahanan

Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.

Strategi untuk menang:
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.

Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman

V. Formasi

Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang. Karena perang adalah konfrontasi langsung dan pasukan yang melakukan kejutan akan menang. Hal-hal yang harus dipersiapakn dalam penyergapan tiba-tiba:

1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.

VI. Kekuatan dan kelemahan

Inisiatif serangan dengan pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel kemudian pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan. Perwira melakukan gertakan mental lalu menggunakan umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Yang terakhir adalah gertakan ke musuh unuk mengganggu musuh. Mengacaukan musuh dengan cara membuat kegaduhan (kacaukan perhatian) dan serang satu arah.

Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.

VII. Manuver

Dari keterbatasan ke keuntungan, strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan untuk hancurkan musuh. Kemudian atur jalan pintas. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan. Sekalipun sedang dalam keadaan yang prima harus waspada.

Keuntungan dan kerugian :
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan perang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah

Pilihlah manuver pasukan yang efektif dan Lakukan serangan secara tiba-tiba disaat yang tepat, cepat, tenag, tapi ganas bagai amukan api. Pada saat diserang pertahankan diri bagai gunung dan bersembunyi di tempat yang tidak dapat dilewati.

VIII. Sembilan variasi

1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya, merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.

IX. Mobilitas

Strategi persebaran pasukan :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan, jangan serang musuh saat musuh di sungai dan seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bila bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukan terdapat pepohonan.

Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.

X. Tanah lapang/Medan

Ada beberapa tipe medan pertempuran, yaitu yang mudah dilalui, sulit dilalui, netral (sama-sama sulit menyerang), sempit, berbahaya dan jangkauan jauh.

XI. Sembilan situasi klasik

1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok

XII. Menyerang dengan api

Ada lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.

Serang musuh saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.

XIII. Intelijen

Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh

Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogasi
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat

Kesimpulan

Inti dari 13 langkah strategi tersebut hanya ada tiga langkah. Yaitu, mengenal diri Anda dengan baik, mengenal musuh Anda, dan mengenal tempat di mana kita bertarung. Sun Tzu mengatakan, “Dia yang mengenal musuh maupun dirinya sendiri takkan pernah beresiko dalam seratus pertempuran; Dia yang tidak mengenal musuh tetapi mengenal dirinya sendiri akan sesekali menang dan sesekali kalah; Dia yang tidak mengenal musuh ataupun dirinya sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran.”

Senjata paling ampuh dalam sebuah perang adalah Strategi, dan banyak jenderal yang telah mengandalkan strategi perang Sun Tzu. Strategi Sun Tzu telah dipraktekkan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa. Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao. Selain itu Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung 2minggu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad.

Dahulu strategi Sun Tzu hanya dipelajari dan digunakan untuk peperangan. Namun seiring dengan perkembangan zaman penggunaan strategi Sun Tzu lebih meluas. Pada masa sekarang ini strategi Sun Tzu lebih tepat digunakan dalam kegiatan berbisnis, perlombaan olah raga, diplomasi dan masih banyak lagi.


No comments: