January 19, 2009

Strategi Militer

By: 070610138

Dalam strategi militer kegunaan strategi tentu saja diaplikasikan sepenuhnya dalam kondisi perang yang sesungguhnya. Oleh sebab itu sebelumnya perlu diketahui apa itu pengertian singkat dari strategi dan perang itu sendiri. Pengertian strategi pada jaman dulu diartikan sebagai ilmu siasat/ ilmu perang / tipu muslihat untuk mencapai kemenangan. Namun, pada jaman sekarang strategi diartikan sebagai suatu cara mencapai sesuatu dengan sarana yang tersedia.

Sedangkan perang itu sendiri memilki beberapa arti yang bersumber dari beberapa tokoh. Prof. Louis Wirth menyatakan bahwa perang adalah persengketaan yang diorganisir dan dijalankan sesuai jumlah peraturan yang telah dilembagakan yang mengatur terhadap kekerasan yang digunakan. Menurut Horace Kallen, damai dan perang sebagai peistiwa hanyalah berbeda secara formal daripada secara materiil dan hanya dapat dibedakan dari tempat penerapan sudut nilai tingkah laku sebenarnya dari manusia. Persengketaan dengan kekerasan antar pribadi, kelompok, dan bangsa sangat banyak variasinya. Perang hanyalah satu dari sekian banyak persengketaan.Perbedaan antara perang dan damai sebenarnya tidak ada lagi kecuali bila perang sebagai sarana politik tidak digunakan lagi. Kemudian orang menyatakan bahwa damai bukan hanya suatu keadaan tanpa perang, tetapi adalah suatu kondisi yang disadari dan suasana kerukunan.

Strategi militer ialah aspek militer dari strategi pertahanan. Dalam pengembangan kekuatan pertahanan perlu diperhatikan bahwa setiap saat harus tersedia kekuatan yang mampu dihadapkan pada hakekat ancaman yang dihadapi oleh negara dan bangsa. Dalam strategi pertahanan, keamanan negara meruoakan pelaksanaan politik pertahanan dan bagian integral dari strategi nasional, meliputi pengembangan dan penggunaan kekuatan pertahanan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan sasaran pertahanan dan mengamankan perwujudan sasaran nasional lainnya. Sehubungan dengan itu, penentuan strategi pertahanan harus mempertimbangkan kondisi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer. Napoleon mengatakan strategi adalah taktik besar. Manuver adalah menggerakkan pasukan dari medan tempur ke suatu medan tempur yang lain, dalam rangka memaksa musuh untuk bertempur. Manuver taktis adalah menggerakkan pasukan di medan tempur dari daerah persiapan ke sasaran untuk mengalahkan musuh. Sedangkan menurut Scholovski strategi militer adalah suatu sistem dari pengetahuan teoritis yang menggariskan aturan pengendalian perang sebagai tempat untuk kekuatan tempur untuk kepentingan kelas tertentu.

Strategi penangkalan dan strategi tempur. Suatu pendekatan dalam strategi penangkalan (deterrent strategy) bertujuan untuk mencegah perang, strategi tempur (combative strategy) bertujuan untuk melaksanakan jika pecah perang. Strategi senjata penangkal dan strategi penghancur massal. Pandangan berbeda dua pemikir strategi antara strategi senjata penangkal (counter force strategy) dan strategi penghancur massal (counter value strategy) dalam hak penyelenggaraan perang nuklir umum.

Perlu diketahui pula perbedaan antar strategi dan taktik militer. Baik strategi maupun taktik militer merupakan gagasan dasar yang membantu seorang partisipan perang dalam mencapai tujuan dari peperangan yang dilakukannya. Dalam skala kecil, ia membantu seorang prajurit dalam medan pertempuran, dan dalam skala besar, ia membantu seorang pemimpin politik (contoh: presiden). Strategi militer diartikan sebagai susunan perencanaan untuk melancarkan sebuah peperangan, yang didalamnya termasuk penyusunan bala tentara, pelancaran operasi militer, dan siasat penipuan musuh, untuk meraih kemenangan suatu faksi untuk kepentingan politik. Sedangkan taktik militer merupakan teknik dan perencanaan penyusunan unit-unit militer untuk mengalahkan lawan dalam pertempuran.

Yang membedakan strategi militer dengan taktik militer terletak pada luas cakupannya. Taktik militer hanya membahas pada permasalahan bagaimana cara suatu organisasi militer yang diturunkan dalam medan pertempuran agar berhasil dalam menjalani operasi militernya, sementara strategi militer membahas tentang bagaimana cara sebuah faksi – atau negara – untuk memenangkan peperangan dengan negara lain demi mencapai kepentingan politiknya masing-masing.

Strategi militer itu sendiri masih dibagi jadi setidaknya 2 bagian. Strategi akbar (grand strategy) dan strategi operasional (operational strategy). Di dalam strategi operasional kemudian dibagi lagi menjadi dua: yang biasa dan yang spesifik. Untuk pengertiannya, strategi akbar adalah strategi skala besar yang membahas mengenai pergerakan militer secara geografis, distribusi sumber daya bagi yang diperlukan, sistem produksi negara untuk kebutuhan persenjataan, serta aliansi internasional untuk memenuhi kepentingan politik negara. Sedangkan strategi operasional memiliki ruang lingkup jauh lebih sempit dibandingkan strategi akbar, mengabaikan faktor politik dan ekonomi, dan menaruh perhatian khusus pada perencanaan unit-unit militer pada angkatan bersenjata. Bisa dibilang besar cakupan konsep ini berada di atas taktik militer, namun berada di bawah strategi akbar.

Strategi Militer Ditinjau Dari Strategi Pertahanan Darat.
Pertahanan darat Negara bertujuan untuk menegakkan integritas dan kedaulatan negara di darat dari hakekat ancaman.Sasaran pertahanan darat adalah :
1. Terwujudnya komponen pertahanan darat yang handal dan mampu mempertahankan wilayah nasional (komponen utama, cadangan dan pendukung).
2. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif bagi pertahanan darat
Pola pertahanan darat terdiri dari dua pola pertahanan sesuai dengan hakikat ancaman yaitu :
1. Pola preventif aktif adalah pola pertahanan darat Negara untuk menghadapi pemberontakan bersenjata baik yang dibantu maupun tidak dibantu oleh Negara lain.
2. Pola defensife aktif adalah pola pertahanan darat untuk menghadapi invasi kekuatan Negara lain terhadap negara sendiri.
Strategi Militer Ditinjau Dari Strategi Pertahanan Laut.
Pertahan laut suatu negara bertujuan untuk melindungi dan menjamin kepentingan nasional di dan lewat laut. Sasaran pertahanan laut nusantara merupakan tujuan keamanan, meliputi :
1. Terwujudnya kesatuan wilayah suatu negara.
2. Penegakan kedaulatan dan hukum dilaut yurisdiksi nasional negara.
3. Terwujudnya keamanan dan keselamatan pelayanan di garis perhubungan laut.
4. Terjaminnya keamanan sumber daya hayati maupun kekayaan alam dilaut.
5. Terjaminnya kelestarian ekosistem kelautan.
6. Pencegahan dan penggagalan segala bentuk tindakan serta ancaman lawan yang bertentangan dengan kepentingan nasional di dan lewat laut.
Pola pertahanan laut. strategi pertahanan laut diwujudkan dalam 3 pola yaitu pola prefentif, preemtif dan represif. Konsep ini didasarkan pada pertahanan mendalam (defense in depth) dengan pergeseran medan juang yang bersifat dualistic komprehensif yaitu mawas keluar dan mawas kedalam. Mawas keluar mengandung pengertian untuk menyongsong musuh mulai dari batas terluar perairan yurisdiksi nasional, sedangkan mawas kedalam mengandung pengertian untuk menanggulangi ancaman dalam negeri yang menyatu dengan ancaman dari luar negeri.
Dalam rangka pertahanan laut, ditata 3 pilar yang saling berkait yaitu :
1. Pilar-I (Penangkalan). Dilaksanakan secara terus menerus sepanjang tahun dengan berbagai bentuk operasi laut baik dalam masa damai maupun darurat.
2. Pilar-II (Pertahanan mendalam). Mengandung pengertian bahwa musuh harus dicegah dan dihancurkan diluar batas wilayah laut nasional untuk mencegah jangan sampai lawan memasuki wilayah perairan negara.
3. Pilar-III (Perlawanan rakyat semesta). Merupakan implementasi dan kewajiban setiap warga Negara dalam pertahanan Negara yang memiliki sifat-sifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan dalam menghadapi setiap bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa dan Negara.
Strategi Militer Ditinjau Dari Strategi Pertahanan Udara
Tujuan pertahanan udara yaitu penguasaan ruang dirgantara serta kedaulatan dan yurisdiksi nasional untuk menjamin terpeliharanya integritas dan kelestarian negara. Sasaran yang handal diwujudkan :
1. Terciptanya suatu kondisi yang menjamin terwujudnya kekuatan dan kemampuan angkatan udara secara optimal dalam rangka penyelenggaraan pertahanan Negara.
2. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian ruang dirgantara wilayah kedualatan dan yurisdiksi nasional.
3. Terwujudnya cita-cita bangsa.
Dalam pertahanan udara menganut pertahanan area, pertahanan udara terminal dan pertahanan udara titik. Untuk terselenggaranya pertahanan udara diperlukan kemampuan pengamatan udara dan pengintaian udara yang handal.
Strategi penggunaan kekuatan udara :
1. Strategi pelibatan kekuatan menganut strategi : Strategi penangkalan udara, Strategi pengendalian udara, Strategi pemukul udara, dan Strategi dukungan udara.
2. Strategi penggelaran kekuatan dengan a) Palagan lapis I. Yaitu wilayah udara dari keatas ZEE kearah luar menuju arah gerak maju musuh., b) Palagan lapis II. Yaitu wilayah udara dari batas teritorial sampai dengan batas ZEE., dan c) Palagan lapis III.

Strategi militer di Indonesia sama dengan pelaksanaan politik militer. Karena itu perkembangan pandangan bangsa Indonesia tentang strategi dapat dipelajari dengan/melalui perkembangan politik yang terurai dalam bentuk tonggak-tonggak perjuangan militer Indonesia. Dengan semakin majunya teknologi maka perlombaan kemampuan senjata penghancur massal makin nampak. Timbul strategi penangkalan yaitu kebutuhan untuk memiliki kemampuan memukul pertama kali secara kejiwaan maupun militer agar musuh takut mendahului serangan. Ternyata perlombaan bukan semakin reda namun malah timbul strategi tanggapan kenyal yang akan mengambil balasan yang seimbang terhadap setiap tindakan yang dilancarkan. Inipun ternyata tidak berhasil, lalu timbul perundingan untuk membatasi senjata strategi. Ini juga tidak berhasil karena dilandasi rasa kecurigaan. Dengan demikian ancaman yang mungkin timbul adalah infiltrasi (perembesan / penyusupan), subversi (penggunaan kekuatan secra tertutup), dan perang terbatas(perang yang memiliki tujuan terbatas,maka ruang, alat, metode subyek, dan obyeknya relatif terbatas ).

Urutan kisah dari pemikiran perang yaitu diwali dari pemikiran militer Cina => pemikiran militer masa pertengahan (middle ages) => dari masa Machiavelli ke masa Montecucolli => dari masa Guibert ke masa Clausewitz => strategi angkatan laut.

Pemikiran militer Cina mengatakan perang bukan berarti kepanjangan tangan dari kebijakan, perang merupakan keberangkatan sementara dari suatu harmoni. Oleh karena itu perang akan menang apabila memiliki atau mengandung suatu kebaikan yang sangat besar, kebaikan itu sendiri merupakan bentuk lain dari harmoni. Tokoh-tokohnya Sun Pin, Ta’l Kung, Ssu-ma, Huang Shih-kung.

Pemikiran militer pada masa pertengahan dimotori oleh Thucydides, Sallust, Caesar, Josephus, Herodotus, Xenophon, Polybios, dan Livy. Pada masa itu perang diartikan sebagai perselisihan atau konflik yang muncul pada cerita atau laporan tentang sesuatu yang membuat seseorang merasa tidak senang, pada akhirnya konflik ini harus berubah menjadi suatu perjanjian.

Pemikiran dari masa Machiavelli ke masa Montecuccolli perang diartikan sebagai sebuah proses pencarian kedaulatan. Machiavelli beranggapan perang adalah seni. Pada masa Guiberto ke masa Clausewitz perang dikonsentrasikan pada bidang politik, perang merupakan sub ordinasi dari militer, perang sebagai alat/cara bukan suatu akhir, perang merupakan penyebaran prajurit ke peperangan. Sedangkan pada masa strategi angkatan laut ini merupakan kelahiran dari strategi yang agung. Perubahan dari benteng berpindah ke muka/depan. Tokohnya pada masa ini adalah Corbett Alfred Mahan.

Tokoh lain dalam strategi salah satunya adalah Hannibal Barca (247 SM-183 SM), beliau adalah seorang pemimpin militer di perang Punic dan seorang politisi, kelak dia juga bekerja di profesi yang lain, dia disebut-sebut sebagai salah satu dari pemimpin perang terhebat sepanjang sejarah. Dia hidup saat waktu tegang di Mediterania, ketika Romawi (lalu republik Romawi) membangun kekuatannya melewati kekuatan besar lain seperti Kartago, Macedonia, Syracuse, dan kerajaan Seleucid. Dia adalah salah satu pemimpin Kartago yang paling terkenal. Hannibal juga disebut sebagai salah satu jenderal terbesar sepanjang sejarah. Ahli sejarah militer, Theodore Ayrault Dodge bahkan menyebut Hannibal sebagai “Bapak dari strategi”, karena musuh terbesarnya yaitu Romawi, mengadopsi beberapa taktik militer Hannibal didalam taktik mereka sendiri.Pujian ini menyebabkan dia mendapat reputasi yang kuat di dunia masa kini dan dia juga dikenal sebagai “pemberi strategi” oleh orang-orang seperti Napoleon Bonaparte dan Bangsawan dari Wellington.


No comments: