January 16, 2009

Business Strategy : The Concept Within

By : Edwin Oka A.

Business is a term that like a game, full of challenge and dynamic competition. Many company having big effort to win this game by variety of ways. Strategy is still being a head in confrontring this condition with profitable result as many company aiming with. Why? To understand those notion, a better question need to be answered “what is business strategy?”. The basic conception and reason to understand why many company have different strategi in attaining their goals. Strategy and business policy , two different concept that still survive in these changes world and the implemention within.

Keywords: strategic planning, competition, business policy and studies

Everyone think the Japanese posses some special magic that enables them to run rings around their competitors in world markets. As a Western –educated Japanese who knows the Japanese business world intimately but can speak the language of Western busness leaders, I must posses some measure of that magic. And I might, just possibly, be prepared to whisper the secret formula into their waiting ears. Of course I am exaggerating, none of the businessman I talk to really thinks there is any kind of secret formula behind the performance of Japanese business in world competition. But they are dissatisfied with the lib explanations for that performance that have been so freely offered on television and in the press by may so-called experts on the Japaese way of business life. They are convinced that there must be more to it than “Japan, Inc.,” consensus decision making, company songs, and Quality circles. And they are right.

( Kenichi Ohmae, The mind of strategist : the art of Japanese business, 1982)

Kenichi Ohmae dikenal sebagai Mr. Strategy secara mendunia. The mind of strategist : the art of Japanese business adalah salah satu karya awalnya yang begitu dipublikasikan ke pasaran menjadi salah satu buku terlaris di Jepang dan kini telah mendunia. The mind of strategist adalah salah satu buku yang membahas strategi bisnis dengan kreatif dan lugas, tak salah bila hampir semua pembelinya adalah para manager muda yang sangat membutuhkan bimbingan dan pedoman. Sebuah karya fenomenal akan strategi bisnis, tak lain pula dengan berbagai macam tulisan lain yang berusaha membahas tentang strategi bisnis. Menandakan pentingnya strategi saat ini dalam persoalan bisnis dan korporasi, diktumnya adalah buku - buku strategi bisnis banyak diminati maka posisi strategi bisnis sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis.

Dunia saat ini semakin dibanjiri dengan perusahaan – perusahaan bisnis, baik itu perusahaan nasional atau bahkan multinasional. Perusahaan – perusahaan ini saling berebut konsumen karena tanpanya tak mungkin roda perusahaan dapat berputar. Untuk dapat menjalankan perusahaan inilah berbagai manager beruha keras dengan berbagai macam jalan. Dan salah satu jalan tersebut adalah dengan memahami strategi – strategi bisnis yang efektif bagi perusahaannya. Dan inilah kunci yang berusaha dikuak dalam tulisan ini.

Terlalu banyak teks dan buku mengenai strategi bisnis, dan tulisan ini adalah salah satu dari sekian banyak tulisan tersebut. Walaupun pembahasan dalam tulisan ini tak akan jauh mendalami hingga seluk beluk, bahkan mungkin cuma dipermukaan, tentang strategi bisnis. Penulis[1] berusaha memahami dan melihat strategi bisnis dalam pemaknaan kontekstual, bukan secara praktikal atau bahkan analisis korporasi yang mendalam. Karena itu, dalam tulisan ini tidak akan terlalu jauh membahas contemporer business strategy atau modern business strategy tetapi melihat pertanyaan pertanyaan dasar tentang strategi bisnis itu sendiri. Karena pada dasarnya penulis bukanlah seorang praktisi bisnis sehingga kurang bijaklah jika memberikan sebuah wacana mendalam tentang strategy bisnis tanpa tahu implementasinya. Tapi bukan berarti tulisan ini tidak berdasar dan penuh teoritis belaka, karena sesunguhnya dalam tulisan ini penulis akan mengajak untuk memahami ‘basic notion’ dari strategi bisnis itu sendiri. Hal ini dianalogikan sebagai tahap awal sebelum mengerti lebih jauh tentang strategi bisnis.

What is business strategy ? sebuah pertanyaan dasar yang beruaha dijawab oleh penulis sebelum menginjak pada pembahasan lainnya. Pembahasan tersebut seperti bagaimana business strategy digunakan oleh perusahaan – perusahaan ? Kapan dan dimana strategi ini dapat diterapkan dan siapakah yang menjadi seorang strategist dalam business strategy ini ? Tampak beberapa pertanyaa mendasar ini adalah bentuk dari langkah – langkah untuk memahami ‘what is business strategy?’ pada akhirnya.

Meskipun konsep dasarlah yang berusaha dibahas dalam tulisan ini, tapi tak mungkin dapat dipisahkan antara teori dan praktik yang ada. Karena itulah akan berusaha dibahas pula bagaimana bisnis strategi termanifestasikan dalam jalannya perusahaan. Tetapi sebelum mencapai hal tersebut, penulis akan kembali menekankan pada konsep dasar. Dalam tulisan ini akan terbagi dalam tiga pembahasan. Konsep strategi dalam bisnis dengan melihat kontekstualitasnya sebagai bagian dalam perencanaan bisnis sebagai tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan perkembangan bisnis strategi dari segi teori dan perusahaan. Dan pada pembahasan terakhir berkaitan dengan operasionalisasi perusahaan dan bagaimana peran strategi di dalamnya. Hal ini dilakukan penulis untuk memudahkan memahami konsep strategi dari awal kemudian beranjak pada penggunaan strategi dalam bisnis, lalu melihat apakah definisi konsep tersebut telah sesuai dengan kenyataan dengan melihat fungsinya dalam perusahaan. Semua teknik pembahasan dalam tulisan ini pada akhirnya diharapakan akan memudahkan dalam memahami strategi bisnis disertai dengan perkembangannya. Bagi penulis, pembahasan – pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menemukan sebuah jawaban yang dicari sejak awal, what is strategy?.

Strategi dan Bisnis, The Two Concept

Oxford dictionary memberikan definisi strategi sebagai seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya menuju posisi yang layak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya.[2] Terlihat bahwa strategi pada konsep dasarnya adalah sebuah seni berperang dan di lain pihak adalah kebijakan dalam politik dan bisnis. dan bila kita melihat kembali bahwa perkembangan strategi pada awalnya bermula dari kondisi perang, dimulai dengan karya Sun Tzu yaitu the art of war[3]. Maka akan timbul pertanyaan mengenai konsep dari strategi pada saat ini, mungkinkah strategi bisnis sama dengan strategi pada awalnya ? Semua pertarungan pada dasarnya adalah sama, meskipun pada dunia bisnis lebih tepat jika dikatakan kompetisi dan persaingan. Karena itulah secara sederhana dapat dikatakan bahwa strategi secara konseptual dasar tidak berbeda tetapi secara praktikal akan mengalami perubahan dalam hal – hal prinsip – prinsipnya.

Konsep strategi ini secara historis memang berasal dari militer, seperti yang diungkapkan oleh Von Neumon dan morgenstren dalam tulisannya “Theory of Games” yang mengandung teori dan konsep strategy. Dari sinilah konsep tersebut kemudian di aplikasikan kedalam dunia bisnis dan dunia kehidupan lainnya seperti politik. Thomas Schelling mengembangkan study dengan judul “The Strategy of Conflict” yang mengungkapkan berbagai unsur strategy yang umum ditemui dalam berbagai aspek kehidupan dalam situasi competitive. Unsur-unsur umum ini adalah prinsip-prinsip dalam bargaining, threats, mutual distrusts, dan balance antara kerjasama dan conflict.[4]

Dalam perkembangan selanjutnya terutama dalam era globalisasi strategy merupakan management instrument yang ampuh dan tidak dapat dihindari, tidak hanya untuk survival dan memenangkan persaingan tapi juga untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini melihat adanya elemen – elemen dasar dalam strategy yang tidak tergantikan, yaitu penting, tidak mudah diganti dan melibatkan komitmen atas sumber daya dalam waktu tertentu.[5] Baik pada kondisi perang konvensional maupun kompetisi bisnis strategi berada pada posisi yang penting, tidak mudah untuk digantikan karena tujuan jangka panjangnya dan penggunaan sumber daya sebagai proses keefektifan dari strategi itu sendiri. Pada akhirnya antara militer dan bisnis terdapat semacam persamaan akan adanya perang perebutan kekuasaan, dalam bisnis sendiri perang tersebut berupa kompetisi perusahaan yang menekankan pada persaingan dagang dan strategi akan menjadi semacam kunci untuk memangkan kompetisi tersebut, sama dengan penggunaan strategi sebagai kunci dalam perang militer sejak ribuan tahun lalu.

Ada yang menyatakan bahwa bisnis strategi adalah sebuah fondasi atas suksesnya sebuah bisnis. Karena strategi bisnis harus mampu untuk mengendalikan hubungan antara tekanan internal yang tidak dapat dihindari untuk perencanaan bisnis dengan permintaan yang semakin gencar dari dunia yang terus berubah. Strategi menjadi semcam penghubung antara perusahaan dengan kemajuan jaman ini, sehingga dalam penciptaan strategi bisnis akan terdapat sinergi yang akan mampu menyelamatkan bisnis dari perubahan yang terjadi. Hal ini menandakan bahwa keberlangsungan sebuah bisnis perusahaan memang terletak pada sebuah perencanaan dan pelaksanaan strategis yang matang, dengan begitu fondasi dari bisnis itu sendiri telah kuat. Andrew Grove membuat sebuah jarak yang jelas antara tindakan strategic dan perencanaan strategic, dimana dia percaya bahwa model yang benar bukanlah semacam pernyataan sederhana atau bahkan semacam pidato politik, melainkan dalam bentuk yang konkrit secara manajemen dan berdampak ke masa depan.[6] Karena itulah dalam strategi terkadang ada tahap – tahap yang harus dilalui dan elemen - elemen yang tidak dapat dihilangkan, seperti melibatkan komitmen atas sumber daya yang telah disebutkan sebelumnya.

Johnson dan Scholes mendefiniskan strategi dalam delapan poin yang harus dipahami oleh perusahaan, “Strategy is the direction and scope of an organisation over the long-term: which achieves advantage for the organisation through its configuration of resources within a challenging environment, to meet the needs of markets and to fulfil stakeholder expectations”.[7] Kedelapan poin yang ada tersebut akan menjelaskan pertanyaan – pertanyaan bagaimana jalannya suatu bisnis perusahaan. Kemana bisnsi tersebut akan dibawa dalam jangka panjang? (direction); pasar yang mana tempat persaingan bisnis terjadi dan aktivitas apa yang seharusnya dilakukan? (Markets dan scope); Bagaimana bisnis dapat berjalan dengan baik pada pasar tersebut? (advantage); sumber daya yang seperti apa yang dibutuhkan dalam persaingan bisnis? (reources); factor – factor external dan lingkungan apa yang mempengaruhi kemampuan bisnis untuk bersaing? (Environment); apa saja ekspektasi dan nilai orang – orang yang berpengaruh? (stakeholder). Kesemua poin – poin tersebut sebenarnya terletak pada perencanaan bisnis (strategi planning) perusahaan.

Sedangkan Kenichi Ohmae memeberikan analisanya sendiri tentang bisnis strategi, baginya pertanyaan dasarnya adalah apa yang membedakan bisnis strategi dengan perencanaan bisnis lainnya, dalam satu term yang menarik, adalah competitive advantage. Tanpa adanya saingan dalam kompetisi maka sesungguhnya tidak diperlukan adanya strategi, satu – satunya tujuan dari perencanaan strategis yaitu untuk membuat perusahaan mendapatkan, se-efisien mungkin, sebuah batasan yang jelas dengan competitor perusahaan. Pelaksanaan bisnis strategi dalam perusahaan ini merupakan sebuah bentuk usaha untuk mengubah kekuatan relative yang dimiliki oleh perusahaan terhadap kompetitornya dalam usaha yang paling efisien.[8]

Hal ini akan akan membuat semakin jelas akan term ‘strategi’ ditujukan secara langsung untuk merubah kekuatan relative perusahaan terhadap kompetitor. Sehingga akan dapat dibedakan tindakan strategi ini dari aksi untuk mencapai perkembangan operasional, seperti profit yang lebih besar, organisasi yang lebih efisien, prosedur manajemen yang lebih efisien atau perkembangan pelatihan. Sehingga strategi terletak pada sisi kekuatan perusahaan dengan kompetitornya. Lebih jauh, kenapa berupa kekuatan relative, Ohmae berusaha membedakan antara kekuatan relative dengan kekuatan absolute karena terdapat perbedaan yang besar antara keduanya dalam hal degree of urgency. Dimana kelemahan internal atau inefisiensi, setidaknya dalam periode tertentu. Di lain pihak , melemahnya posisi relative perusahaan terhadap kompetitor akan membahayakan keberadaan perushaan dimana akan membuat laju perusahaan seolah – olah dikendalikan oleh kompetitor perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis strategi yang baik adalah strategi yang dapat membuat perusahaan dapat memperoleh posisi yang signifikan terhadap kompetitornya dengan biaya yang sebanding dengannya. Dan menemukan strategi yang seperti ini adalah tugas yang amat berat bagi seorang strategist.

Dalam menciptakan sebuah strategi yang sempurna bagi perusahaan, seorang strategis tidak akan pernah lupa untuk melalui tahapan – tahapan strategi. Awal dan yang terpenting dari sebuah strategi bisnis adalah planning. Sebuah perencanaan strategis tak seharusnya dibingungkan dnegan terma perencanaan bisnis lainnya. Perencanaan bisnis dapat berupa dokumen yang singkat dimana rencana biasanya bersifat lebih substansial dan detail. Sedangkan perencanaan strategi dapat menyediakan fondasi dasar dan kerangka kerja dari perencanaan bisnis tersebut. Sebuah perencanaan strategi yang memuaskan haruslah sesuatu yang realistis dan dapat dicapai sehingga membuat para pelaku bisnis berpikir strategis dan bertindak operasional.[9]

Dalam menciptakan strategic planning, terdapat langkah – langkah untuk menciptakan strategi bisnis yang sesuai dengan perusahaan. Diantaranya adalah penciptaan visi dan misi perusahaan, objektif dan nilai – nilai yang dimiliki, dan yang terpenting dari langkah ini adalah penciptaan strategi melalui penemuan goal dan juga program – program perusahaan untuk mencapai hal tersebut. Dalam memenuhi semua langkah tersebut terdapay dua hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu, yaitu future thinking dan strategic intents, Brent Davies menyatakan “the thicker the planning document, the more useless it will be.[10] Hal ini menandakan bahwa proses berpikirlah yang lebih ditekankan daripada pelaksaan bisnisnya, karena hal itu akan terasa lebih penting dan berguna.

Perkembangan Strategi Bisnis, Studi dan Implementasi

Strategi bisnis terlihat hanyalah semacam kata – kata dan uraian argument akan dasar yang baik bagi jalnnya perusahaan. Sesungguhnya lebih daripada itu, strategi memegang peranan yang jauh lebih besar karena nantinya strategi akan menjadi framework dari sebuah konsep besar yang disebut bisnis. Bisnis adalah sebuah permainan yang beresiko tinggi. Pencapaian dalam permainan ini dapat terefleksikan dari bahasa yang kita gunakan untuk menjelaskannya. Dan bahasa bisnin sendiri penuh dengan ekspresi yang didapat dari berbagai macam hal seperti militer dan olah raga. Brandenburg dan Nalebuff melihat perusahaan akan sukses jika tidak salah dalam memainkan permainan ini, karena esensi dari kesuksesan bisnis terletak pada memainkan permainan dengan benar.[11]

Dalam menemukan permainan yang sesuai untuk bisnis itulah maka terciptanya berbagai teori strategi. Sejak 1960 telah berkembang berbagai macam teori strategi untuk menerapkan sebuah perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tetapi teori – teori strategi tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan dalam perkembangannya terjadi perubahan dalam penerapan teori strategi yang ada. dari 1960 hingga bisnis kontemporer terjadi pergeseran dalam penggunaannya dan penciptaan strategi yang dimiliki oleh perusahaan. Bagian tulisan ini, akan berusaha melihat perkembangan tersebut dan melihat strategi seperti apa yang ada saat ini dan bagaimana perusahaan merespon hal tersebut.

Dalam artikelnya, Spender melihat arti dalam strategi berasal dari rasionalitas ekonomi dan pemahaman akan organisasi perusahaan. Dan stabilitas dari dua konsep ini akan memberikan fondasi untuk strategi bisnis.[12] dalam menjalankan perusahaan, dua konsep ini belumlah cukup. Karena pada kenyataannya, konsep – konsep yang abstrak ini terlepas dari praktik organisasi yang nyata dengan nilai – nilai etik dan kreatif yang dimiliki perusahaan. Dalam hal inilah, teori – teori strategi mengalami perkembangan. Yang dulu lebih bersifat normative terhadap kebijakan bisnis yang dikeluarkan akan menjadi lebih bepengaruh dan direct touch dengan eksekutif juga organisasi.

Chandler mengubah hubungan yang ada antara teoritikal dan praktikal dalam relevansinya dengan implementasi strategi.[13] Fenomena yang baru ini membuat studi dan teori strategi bergerak lebih dekat kepada ekonomi industry organisasi (industrial organization economies). Beberapa langkah baru dalam teori strategi bisnis telah dilakukan Chandler, seperti merelokasikan strategi kedalam kerangka kerja yang lebih luas yaitu sejarah ekonomi suatu masyarakat dan organisasi; menginvestigasi nilai – nilai ideosinkretik dan rasionalitas pemikir strategi (the strategist) karen astrategi lebih mengarah kepada ke art dari pada science; membawa nilai – nilai moral, etis dan kepemimpinan kedalam analisis strategi.

Secara praktikal, dalam kebijakan strategis bisnis banyak terjadi perkembangan dalam metode dan konsep strategi yang dilakukan perusahan – perusahaan. Hal ini menandakan adanya perubahan yang dinamik dalam paradigma strategi. Hal inilah yang memperkenalkan pemahaman akan implementasi dan praktik. Spender menutup perkembangan stratei ini dengan menetapkan ada empat pemahaman akan strategi bisnis yaitu pencapaian bisnis, intrepetasi yang fleksibel, identitas institusional dan batasan – batasn manajemen.

What is Strategy ? Menjalankan Bisnis Perusahaan Melalui Strategi yang Mapan.

Apa sebenarnya yang membuat Microsoft terus berjaya? Lalu mengapa Nokia mampu menjadi produk cell phone yang paling banyak dicintai para konsumen? Dan apa yang membuat BMW selama puluhan tahun terus menjadi ikon kemakmuran yang terus diburu orang? Belajar dari kisah sukses perusahaan-perusahaan berskala global terkemuka dalam melayani pelanggan, tampaknya ada sejumlah wisdom yang bisa dipetik. Pelajaran utama yang bisa diambil adalah ini : bahwa proses melayani pelanggan ternyata mesti diawali dengan pilihan strategi yang benar. Dengan kata lain, proses melayani kebutuhan pelanggan ternyata tidak sekonyong-konyong muncul dari langit, namun mesti diselaraskan dengan pilihan strategi perusahaan (corporate strategy) yang telah diputuskan.

Selama bertahun – tahun, para manager telah mempelajari bagaimana bermain daam bentuk peraturan yang baru. Perusahaan haru lebih fleksibel untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan pasar dan persaingan yang ada. Positioning –sebagai bagian inti dalam strategi- telah ditolak karena terlalu statis dibandingkan dengan dinamisasi pasar saat ini. tetapi terkadang dalam jalnnya perusahaan banyak terjadi kesalahan dan mengarahkan pada kegagalan perusahaan. Porter melihat permasalah ini berakar dari kegagalan untuk membedakan antara efektifitas operasional dan strategi.[14] Pencarian dalam produktivitas, kualitas dan kecepatan telah menghasilkan berbagai macam peralatan dan teknik manajemen, seperti total quality management, time-based competition, outsourcing, partnering, reengineering, change management. Meskipun hasil dari berbagai teknik operasional tersebut beragam dan menciptakan efek dramatis tersendiri, tetapi banyak perusahaan mengalami frustasi karena ketidakmampuan untuk menafsirkan pencapaian tersebut ke dalam keuntungan yang berkesinambungan. Dan sedikit demi sedikit, peralatan manajemen ini telah mengambil posisi strategi. Sebagaimana para manajer ingin mendorong semua sisi kedepan, sesungguhnya mereka bergerak lebih jauh dari posisi kompetitif yang dapat dicapai, dimana competitive advantage adalah inti dari strategi sendiri.

A company can outperform rivals only if it can establish a difference that it can presereve”, argument dari Potter ini menekankan kembali bahwa bisnis adalah permasalahan kompetisi dan pencapaian dari rival adalah kunci dari keuntungan yang berkesinambungan. Sesungguhnya peralatan manajemen yang efektif operasional (operational effectiveness)sama – sama penting dengan strategi dalam menciptakan hasil yang superior, yang merupakan goal dari semua perusahaan. Tetapi dua konsep ini bekerja dalam dua jalan yang amat berbeda. Operational Effectiveness dimaksudkan untuk menunjukkan aktivitas yang lebih baik daripada rival mereka. Tetapi dalam operasional ini tidak terdapat elemen efisiensi, hal ini mengarah pada penggunaan berbagai input perusahaan yang ada, seperti mengembangkan produk yang lebih baik secara cepat. Di lain pihak, strategi berada dalam lingkup menciptakan perbedaan dengan rival perusahaan atau menampilkan aktifitas yang sama dengan jalan yang berbeda.

Perbedaan yang ada dalam jalan bisnis inilah yang menjadikan Bisnis Jepang menjadi tantangan bagi perusahaan – perusahaan Barat pada era 1980-an.[15] Memikirkan hal ini sebagai sebuah nilai maksimum yang diberikan perusahaan dalam mengantarkan produk – produk yang berbeda akan membuat biaya terpenuhi secara efektif. Alasan lain yang menyebabkan operational effectiveness kurang cukup karena berbahaya bagi perushaan dan menciptakan perusahaan makin rentan[16] Karena tindakan operasionalisasi ini akan menyebabkan perusahaan dan rival akan menjadi mirip dan menciptakan tidak adanya perbedaan dalam usaha bisnis yang dilakukan. Karena itulah penekanan pada operasionalisasi akan memberikan sifat yang destruktif terhadap perusahaan. Dan kunci dari semua itu adalah strategi bisnis.

Strategi yang kompetitif adalah permasalahan untuk menjadi berbeda dengan rival. Hal ini berarti memilih dengan benar berbagai tindakan yang mengantarkan berbagai campuran nilai – nilai perusahaan. Nilai – nilai tersebut dapat dikatakan sebagai budaya perusahaan, diantaranya adalah idealitas perusahaan, visi dan misi, kepemimpinan, kerja tim, logo, image, leksibilitas dan perubahan manajemen.[17] Pada pembahasan ini akan penulis tutup dengan esensi dari strategi dalam perusahaan dari Michael Porter “the essence of strategy is choosing to perform activities differently than rivals do”. [18]

Kesimpulan

Perubahan dunia yang terus dinamik membuat perusahaan – perusahaan harus terus memperbaru caranya mencapai keuntungan maksimal dan tujuan dari perusahaan. Dalam tulisan ini telah berusaha dijelaskan bagaimana hal itu dapat terjadi. Tetapi juga dalam menjawab pertanyaan dasar, what is business strategy? Juga telah dijawab. Kenichi Ohmae mendeskripsikan strategi bisnis dengan elemen – elemen seperti kompetisi dan perbedaan yang ada dalam mencapai goal perusahaan. Penetapan sasaran dan tujuan janngka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu, adalah definisi yang diberikan oleh Chandler. Dan kedua definisi langsung ini akan memberikan definisi dari strategi bisnis.

Tetapi apakah strategi bisnis ini selalu sama sejak dulu? Spender melihat adanya perubahan paradigma yang terjadi. Pada era 1960-an strategi bisnis lebih berupa nilai – nilai normative yang berusaha diberikan oleh pada strategist, tetapi sejalan dengan perkembangan yang ada maka berubaha lebih dekat ke arah implementasi dan praktis dari strategi tersebut. Sehingga saat ini kebijakan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan didasarkan pada implementasi strategi yang efektif.

Dilain pihak, secara praktikal pada bisnis perusahaan harus dibedakan strategi bisnis dengan operasionalisasi manajemen. Dimana strategi bisnis lebih efisien dan operasionalisasi lebih efektif. dan kunci dari pencapaian goalperusahaan adalah penggunaan keudanya, dengan pengedepanan strategi akan menciptakan keuntungan yang lebih bagi perusahaan dari segi perbedaan dan rival.



[1] Penulis adalah mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional yang mengikuti kelas Strategi dan Tata kelola Strategis yang mengambil materi Business Strategy untuk tugas akhir semesternya.

[2] Oxford pocket dictionary dalam website http://peni.staff.gunadarma.ac.id

[3] The Art of War by Sun Tzu, A Summation and it’s modern day business application

[4] Thomas Schelling,”The Strategy of Conflict” dikutip dari Strategi Bisnis pada website http://tips-trik-marketing.blogspot.com/2008/07/strategi-bisnis

[5] Op. CIt.

[6] Andrew Grove adalah mantan CEO intel yang memimpin intel hingga besar seperti sekarang. Argumen – argumennya dapat diihat dalam website http://www.thinkingmanagers.com/business-management/business-strategy.php

[8] Kenichi Ohmae, The mind of strategist : the art of Japanese business. 1982, hl. 36

[9] Dalam artikel Developing Strategic Plan di website http://www.planware.org/strategicplan.htm.

[10] Brent Davies, 1999 dikutip dari website http://www.bized.co.uk

[11] Adam M. Brandenburger dan Barry J. Nalebuff, The Right Game : Use Game Theory to Shape Strategy dapat dilihat dalam Harvard Business Review edisi Juli – Agustus 1995.

[12] Lihat artikel J.-C. Spender, Business Policy and Strategy as a Professional Field, terdapat dalam buku Schools of Thought in Strategic Management

[13] Chandler (1962) mengutip dari J.-C. Spender, Business Policy and Strategy as a Professional Field, terdapat dalam buku Schools of Thought in Strategic Management

[14] Michael E. Porter, What is Strategy ? dilihat dari Harvard Business Review edisi November – Desember 1996

[15] Ibid. Hal. 4

[16] Ibid. Hal. 6

[17] Lihat www.bized.co.uk

[18] Log cit


No comments: