November 18, 2008

Sun Tzu’s Strategy: Beberapa Nilai dan Kontribusinya

By: Ahmad Zainuddin

Disipin Ilmu Hubungan Internasional merupakan kajian yang semakin kompleks ketika kita mempelajari beberapa hal yang dianggap penting untuk kita pahami dalam perwujudan dan pengimplementasian ilmu. Pengimplementasian ini diangap perlu sebagai ajang pengetahuan dan mengasah pengalaman sebelum terjun langsung dan nyata dalam kehidupan. Mengingat kondisi kehidupan kita yang penuh dengan persaingan begitu pula panganalogiannya dengan kondisi perpolitikan global yang konfliktual melihat berbagai kepentingan yang saling berbeda dan bertentangan. Berbagai institusi supranasional terbukti belum dapat menjamin stabilitas internasional. Hal yang ironis yang terjadi ketika berbagai institusi tersebut hanya digunakan untuk pembentukan aliansi dan justifikasi kepentingan negara hegemon yang ingin diraih.

Jauh sebelum liberalisme ini menunjukkan eksistensinya, negara-negara di dunia telah saling menunjukkan superioritasnya untuk menundukkan negara lain. Mulai dari zaman imperialism hingga terbentuknya system negara pada masa Westphalia,persaingan dan konflik terus terjadi hingga berakhirnyaperang dingin dimana system dunia menjadi unipolar dimana Amerika Serikat menjadi pemegang penuh kekuasaan imperialism baru.

Pertikaian antara berbagai yurisdiksi ini membawa berbagai kondisi yang fluktuatif dan rawan akan terjadinya konflik yang lebih besar. Tidak adanya control penuh daru berbagai organisasi dan keikutsertaan negara-negara besar dalam pertikaian walaupun hanya menjadi actor dibelakang layar yang justru memeinkan peran sentral dalam alur cerita. Cara dan strategi ini terhitung berhasil untuk memenangkan perang.

Lebih dalam lagi akan coba diulas dalam tulisan kali yaitu mengenai strategi yang berasal dari negeri tiongkok yang dipercaya selama beberapa ratus tahun dan telah digunakan pula oleh beberapa pemimpin di negeri ini. Kondisi China yang telah memiliki peradaban selama ribuan tahun yang lalu, dengan berbagai revolusi yang terjadi membuat daerah ini menjadi sangat potensial untuk mengalami berbagai pengalaman perang yang selanjutnya didokumentasikan oleh berbagai sastrawan yang berbde-beda. Strategi yang ditulis Sun Tzu ternyata menjadi satu acuan dari berbagai pemimpin di negeri ini sendiri, hingga menjalar untuk diadopsi oleh berbagai lapisan masyarakat dan berbagai lingkungan kehidupan. Fleksibilitas metode menjadi satu kekuatan penting untuk dipercaya dan representative di berbagai tempat yang berbeda. Strategi perang yang ditulis oleh Sun Tzu terbukti berhasil ketika metode ini diaplikasikan oleh Genhis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.

Berbagai keberhasilan pengimplementasian strategi ini tertulis dalam berbagai strategi praktis yang dalam kenyataannya sulit untuk dipraktekkan karean membutuhkan waktu dan dedikasi yang terus menerus untuk setiap peperangan. Strategi nyang ditulis oleh Sun Tzu ini memeiliki tingkat level yang berbeda yang terangkum dalam empat level dan tingkatan perang, diantaranya;

1. Memenangkan perang tanpa ikut berperang.

2. Langsung menundukkan musuh.

3. Menyerang langsung kepada angkatan perang atau tentara musuh.

4. Menyerang pusatnya (benteng ataupun kota)

Empat level ini yang akan dijelaskan satu persatu dimana berbagai pengurangan diperlukan untuk efisisensi dan menyingkat penulisan.

· Memenangkan perang tanpa ikut berperang

Melaksanakan strategi ini berarti menghindari peperangan secara langsung atau perang terbuka dengan menggunakan tipu muslihat dengan berperilaku seperti biasa tanpa mengendorkan kekuatan kita sebenarnya, sehingga membuat musuh mengendorkan kekuatan dan berpikir tidak akan terjadi penyerangan. Ini adalah langkah awal untuk memenangkan perang, dengan selanjutnya anda dapat menggunakan langkah serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (kerana kekuatan yang minimal atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok pegawai musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri. Ketika terjadi konflik internal pergunakan kesempatan tersebut untuk menghancurkannya dari dalam. Ketika anda menawarkan bantuan kepada musuh anda, perdayai mereka dengan kepercayaan yang telah didapatkan untuk melaksanakan penghancuran. Sementara menunggu kesempatan untuk dapat menyerang, kita dapat terus memanfaatkan kesempatan yang menguntungkan agar rencana dan tujuan kita berhasil. Pembangkitan kembali institusi atau nilai-nilai lama yang dianut untuk semakin membuat musuh anda berada pada kondisi yang membingungkan dan mengalami degradasi. Persiapkan umpan-umpan yang dapat membuat musuh kita terbuai dan akhirnya kelemahan mereka semakin terlihat sehingga memudahkan kita untuk menyerang. Persiapkan aliansi untuk mencari dukungan dari negara lain yang jauh untuk mendapatkan dukungan ketika kita tahu akan berkonflik dengan negara tetangga. Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah satu hal yang berlawanan dengan latihan standardnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang diperlukan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif. Untuk menghindari suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung untuk turut campur tangan, gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas. Gunakan ilusi untuk membuat musuh mengira bahwa pencitraan yang kita tampilkan adalah berbahaya, namun sebenarnya adalah sebaliknya. Perangkap psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan perangkap, ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan. Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu, perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah. Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh, berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.

· Langsung menundukkan musuh.

Penundukan langsung terhadap musuh juga diperlukan ketika semuanya telah siap dengan atau tanpa sebelumnya mencari kemenagan tanpa melalui peperangan. Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya. Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen.Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan. Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antara mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan. Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya, kemudian hancurkan mereka. Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang. Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang. Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Tipu lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya

· Menyerang langsung kepada angkatan perang atau tentara musuh.

Ketika anda mengetahui rencan lawan, serang langsung pada angkatan bersenjatanya, pelajari reaksi lawan, dan pelajari strateginya. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya, permainkan tentara hingga mereka menjauh dari pangkalannya hingga akhirnya kita memiliki kesempatan untuk menyerang. Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah kepercayaan terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam. Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran. Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah beraksi terhadap tipuan pertama dan – biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Lantarannya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.

· Menyerang pusatnya (benteng ataupun kota).

Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya, seperti pada benteng dan pusat kotanya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis. Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan dasarnya dan menyerang sumberdayanya. Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.

Keempat level strategi yang diberika oleh Sun Tzu ini dipandang sangat penting dalam keadaan yang konfliktual maupun dalam keadaan yang normal, ataupun untuk mempertahankan keunggulan dalam suatu pergaulan terlebih dalam pergaulan internsional pada masing-masing lingkungan global untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan untuk mempertahankan kehidupan suatu negara (superioritas). Namun strategi bukan hanya milik dari negara adidaya namun juga dimiliki oleh negara yang lain untuk menunjukkan eksistensinya. Terlihat jelas pada kebangkitan Rusia dan keunggulan China diatas negara Asia lainnya.

Adapun kontribusi yang diberikan oleh teori strategi ini pada disiplin ilmu yang kita pelajari saat ini adalah memperkaya khazanah keilmuan sekaligus sebagai bekal dan dasar pengetahuan dan pengalaman yang pada akhirnya nanti akan sangat diperlukan agar tetap eksis terhadap kehidupan, begitu pula pada pencitraaan pada level antar negara dan hubungan internasional, hingga kita mengetahui langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh suatu negara untuk pencapaian kepentingan nasionalnya.

No comments: