Pendahuluan
Pada mulanya, strategi identik dengan militer. Kehidupan militer penuh akan komando dari atasan yang ditujukan untuk beberapa kepentingan, terutama untuk mencapai kemenangan bila terjadi peperangan. Kemenangan itu sendiri ditujukan untuk mencapai kepentingan, entah itu kepentingan penguasa, jendral, politisi, presiden, nasional, bahkan internasional. Yang terpenting adalah bagaimana cara untuk mencapai kemenangan bila terjadi peperangan, baik perang total (total war), perang dingin (cold war), perang dunia (world war), perang terbuka, dan berbagai macam perang yang lain. Lalu strategi itu bergeser keranah publik meminjam filosofi strategi militer, misalnya dalam hal berbisnis dan manajemen. Tentunya dalam perkembangan strategi militer tersebut telah terjadi peleburan dengan ilmu-ilmu lainnya. Peleburan itu memperkaya konsep strategi dalam berbagai varian. Strategi bermula dari klasik (Art & Wisdom), science, dan kini berada dalam tataran skills yang merupakan strategic management.
Lalu apa deskripsi strategi? Bagaimana kita memahami strategi dalam konteks yang luas? Dalam hal ini, luas dimaksudkan dalam konteks tidak terblok baik secara militer maupun non-militer. Luas tidak dimaksudkan dalam konteks strategi mana yang tertinggi. Konsep strategi tertinggi terdapat dalam tataran politik ketimbang ekonomi. Sehingga menjadi jelas bahwa pertanyaan mendasar penulis adalah ingin mencapai satu tujuan yaitu mengetahui filosofi dasar strategi, serta menjawab pertanyaan dari tugas yang diajukan yaitu what is strategy?
Definisi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia, dalam bahasa inggris berarti Generalship. Dari sudut pandang militer, strategi adalah pemanfaatan penuh sumber daya yang ada yaitu pasukan dan teknologi militer untuk menghadapi peperangan, sehingga tujuan utamanya adalah untuk mencapai kemenangan. Pemanfaatan penuh tersebut masih dalam tataran pemikiran, namun setelah bertemu dengan musuh dalam suatu areal pertempuran, maka strategi tersebut diterjemahkan dalam tataran taktis yang sangat operasional.[1] Penggunaan berbagai macam sumber daya akan menentukan seberapa tinggi tingkat peradaban strategi yang digunakan. Pada masa Sun Tzu tentu saja kita tidak akan mendapatkan senjata yang sangat canggih dalam pelaksanaan strategi perangnya. Tetapi pada era kontemporer, terdapat senjata yang sangat canggih sehingga tingkat kompleksitas strateginyapun semakin rumit. Sebenarnya, senjata dan teknologi canggih merupakan asesoris saja dalam strategi. Tetapi kadang-kadang penggunaan tersebut sangat membantu dan bahkan menjadi penentu kemenangan dalam keadaan tertentu. Pada era Perang Dunia II, Amerika Serikat beserta sekutu berhasil mengalahkan Jerman beserta Axis. Hal itu tidak lepas dari kemampuan AS melumpuhkan Jepang dengan serangan Nuklir di
Asesoris, sekalipun menjadi penentu dalam pengaplikasian strategi, hanya berada dalam kajian tersier. Arti daripada tersier disini adalah bersifat tambahan serta bukan yang utama.
Kekuatan pemikiran dalam sebuah strategi malah akan mempermudah pengguna atau pasukan dalam mengoperasikannya. Maksudnya, semakin bagus dan jelas sebuah pemikiran yang dituangkan dalam strategi maka akan semakin jelas pula dalam menginterpretasikannya. Jika terdapat pemikiran yang rumit maka akan semakin susah diterjemahkan dilapangan oleh para penggunanya atau para pasukannya. Kejelasan yang bersifat simpel akan sangat membantu dalam pencapaian hasil strategi. Jika pasukan salah melaksanakan instruksi strategi dan taktik dilapangan oleh karena kerumitan strategi maka keakuratan tingkat hasil strategi tersebut akan semakin lemah. Sehingga yang menjadi titik kunci dalam strategi di sini adalah terletak dalam pemikirannya yang mudah diterjemahkan di lapangan sehingga para penggunanya mengerti akan taktik apa yang digunakan nanti.
Strategi, menurut Sun Tzu, adalah lebih kepada art ketimbang science.[3] Hal itu terlihat wajar karena pada 2000 tahun lalu, Sun Tzu belum mengenal betul adanya science. Strategi, pada zaman lampau seperti Sun Tzu, dianggap dalam tataran wisdom. Art of War merupakan karya Sun Tzu yang bernilai wisdom. Wisdom adalah sebuah petuah yang dipercaya kebenarannya karena disiarkan oleh orang yang memiliki pengaruh secara politis, ekonomis, atau militer. Sun Tzu memiliki pengaruh itu karena ia seorang panglima perang pada masanya. Ia berpendapat bahwa strategi yang terbaik adalah strategi yang mampu memenangkan sebuah perang dengan tanpa perang. Menang tanpa perang yang juga merupakan wisdom memiliki model seni yang unik. Sun Tzu menegaskan tentang arti penting dari know your enemy first than know yourself after. Jika kita mengetahui seluk beluk dari musuh kita maka dengan segala daya yang kita miliki akan dapat mengalahkannya dengan cepat dan tanpa perang. Artinya bahwa perang dalam tataran diplomasi adalah yang terpenting, karena dari hal itulah perang dapat diselesaikan dengan cepat melalui berbagai mekanisme negosiasi yang ada. Sun Tzu sangat detail pada biaya perang yang digunakan jika terjadi perang dalam tataran fisik. Perang dalam tataran fisik tersebut selain membutuhkan waktu yang lama juga membutuhkan biaya dan jiwa yang besar. Oleh karena itu, Sun Tzu berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan perang tanpa adanya perang dengan strateginya, sehingga kemenangan yang terbaik adalah speedy victory.
Mungkin hal diatas terlihat sangat idealis dan licik. Tetapi dalam keadaan tertentu hal itu sangat berguna. Justru ketika kita menghadapi lawan dengan power yang lebih besar dari kita, maka strategi yang liciklah yang mampu kita gunakan, bukan strategi perlawanan langsung. How to achive the victory? Kalimat tanya disamping bernuansa strategis dan Sun Tzu merupakan salah satu dari beberapa pembelajar strategis dengan nuansa wisdom yang unik dan istimewa.
Diatas merupakan salah satu dari beberapa strategi perang yang ada, lalu bagaimana dalam dunia bisnis? Apa deskripsi strategi dalam bisnis? Lidel Hart memberikan definisi strategi yaitu: the art of distributing and applying military means to fulfill the ends of policy.[4] Jika kata militer dihapus dan diganti dengan bisnis maka akan membawa pada definisi strategi perencanaan menurut George Steiner yang juga seorang pakar bisnis. Definisi strategi perencanaan menurutnya, salah satunya adalah: strategy is that which top management does that is of great importance to the organization.[5] Pengertian diatas hampir sama pada filosofi dasar strategi militer pada umumnya. Lalu lebih lanjut kita bahas pada bagian pemahaman strategi dalam konteks yang luas.
Pemahaman Strategi Dalam Konteks Yang Luas
Strategi memiliki keunikan tersendiri. Setiap keunikan memiliki sifat istimewa. Untuk bertahan hidup di dunia yang serba tidak pasti ini, maka perlu adanya sikap yang unik dan istimewa agar bisa bertahan hidup. Mungkin tidak hanya bertahan hidup, tetapi kita juga bisa meraih tujuan dan ambisi hidup kita. Baik dalam hal yang bersifat sempit, luas, jangka panjang, jangka pendek, buruk, baik , dll. Kesemua hal diatas merupakan sifat ambisi manusia pada umumnya. K. Lorenz menyebutkan sebab-sebab perang kedalam tiga hal yaitu: sumber daya, sense of teritory, dan sense of survivality. Jika terjadi gesekan atau gangguan dari salah satu diatas maka akan terjadi konflik / perang. Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Dengan strategi perang.
Sebuah Negara besar seperti AS sangat maju perekonomiannya. Tetapi ketika terdapat saingan baru seperti China dan Russia yang sudah menunjukkan tanda-tanda menguat kembali pasca Perang Dingin, maka apa yang harus dilakukan AS untuk tetap menjaga dominasi perekonomiannya di mata global? Dengan strategi ekonomi.
Seorang politisi AS yang ingin mencalonkan dan memenangkan pemilu calon presiden harus melalui berbagai jalan yang terjal. Seperti politisi Demokrat Barrack Obama yang sedang naik daun belakangan ini. Beliau maju pada putaran puncak pemilu capres skala nasional AS melawan pesaing berat Republikan John McCain. Lalu apa yang harus dilakukan Barrack Obama agar memenangkan pemilu capres nanti? Dengan strategi memenangkan pemilu.
Dari beberapa hal diatas, rupa-rupanya strategi yang bermula dari bidang militer telah menjelma ke dalam berbagai bentuk yang ada. Tiap strategi hadir dalam hal tertentu dan pada kondisi tertentu pula. Inilah penulis maksudkan sebagai pemahaman strategi dalam arti luas. Setiap manusia yang ingin memperjuangkan kepentingan pasti tidak akan sebegitumudahnya. Ada kalanya terdapat hambatan-hambatan yang terjal, bahkan hambatan tersebut harus mengorbankan beberapa hal terpenting dalam hidup. Lalu agar kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan bahkan lebih dari yang kita inginkan tanpa ada pengorbanan maka strategi terbaiklah yang harus kita lakukan. Pemahaman strategi dalam konteks yang luas dipahami penulis sebagai aktivitas unik dan istimewa untuk menjadi pemenang. Untuk bisa menjadi pemenang dalam meraih kepentingan maka sebaiknya aktivitas yang dilakukan untuk meraih itu harus sangat unik dan sangat istimewa. Semakin unik dan istimewa strategi yang dilakukan maka semakin sedikit pengorbanan yang dilakukan.
Strategi bisa diterapkan ke dalam berbagai bidang. Bidang-bidang yang berada pada skala kompleks dan berhubungan dengan orang yang banyak harus membutuhkan strategi yang komprehensif. Selain itu kita harus bisa membedakan aktivitas efisien, efektif, baik, dan benar dengan aktivitas unik dan istimewa untuk menjadi pemenang. Aktivitas efisien, efektif, baik, dan benar merupakan aktivitas manajemen pada umumnya. Sehingga menjadi jelas bahwa terdapt perbedaan yang mendasar antara manajemen dengan strategi. Pada pokoknya adalah strategi bertujuan untuk meraih sesuatu dengan cara yang unik dan istimewa. Sesuatu tersebut harus bisa didapat sebanyak dan secepat mungkin. Oleh karena itu, semakin tepat penggunaan sebuah strategi terhadap suatu masalah, maka akan semakin besar strategi akan berjalan dan berhasil dalam waktu yang telah di estimasi.
Kesimpulan
Penulis berujung pada satu kesimpulan bahwa strategi dapat didefinisikan kedalam berbagai kata karena strategi merupakan konsep pemikiran yang tidak lekang dimakan zaman, serta strategi sangat aplikabel terhadap berbagai bidang yang ada. Cara termudah dalam memahami sebuah strategi dalam arti yang luas adalah dengan zaman karena sifatnya yang khas dan merupakan warisan filosofi bertahan hidup ala manusia yang beradab.
No comments:
Post a Comment