November 18, 2008

What is Sun Tzu’s strategy??

By: Maria Elysabet M
(070710023)

Ide utama pemikiran Sun Tzu adalah penaklukkan musuh melalui kebijaksanaan, tidak hanya dengan kekuatan militer itu sendiri. Sun Tzu percaya bahwa perjuangan secara militer tidak hanya merupakan pertentangan antara kekuatan militer saja tapi juga merupakan konflik yang komprehensif yang menyelimuti politik, kekuatan militer dan diplomasi.

¢ Pemikiran Sun Tzu yang dituangkan dalam Art of War terdiri dari 5 komponen utama yang merupakan urutan dalam berpikir strategis. Langkah pertama dalam setiap proses pengambilan strategis adalah menilai situasi. “Perang adalah persoalan teramat vital bagi negara. Ia menyangkut hidup-matinya rakyat dan mempengaruhi keruntuhan atau kehidupan negara. Karena itu ia harus dipelajari secara mendalam.” Jadi, hal yang sangat penting sebelum mengambil keputusan untuk berperang adalah perencanaan terperinci terlebih dahulu.

“ … Dengan perencanaan yang seksama dan terperinci, anda dapat menang; dengan perencanaan yang gegabah dan tak terperinci, anda tak mungkin menang. Dan kekalahan akan menjadi kepastian jika anda tidak mempunyai rencana sama sekali! Dari cara perencanaan dilaksanakan sebelumnya, kita dapat meramalkan kemenangan atau kekalahan “.

Pentingnya arti perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut;

“karena alasan ini, 100 kemenangan dalam 100 pertempuran bukan tanda keterampilan. Puncak keterampilan adalah bila dapat mengalahkan musuh tanpa berperang”.

Perencanaan terperinci mencakup penilaian dari kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan lawan. Hal ini dikenal dengan Strategi Pengenalan Sun Tzu.

“Siapa yang memahami diri sendiri dan lawan secara mendalam berada pada jalan menuju kemenangan dalam semua pertempuran. Siapa yang memahami diri sendiri tetapi tidak memahami lawannya hanya berpeluang sama besar untuk menang. Siapa yang tidak memahami dirinya sendiri maupun lawannya berada pada kehancuran dalam semua pertempuran.”

Perencanaan ini juga mencakup penilaian terhadap medan dan cuaca. Langkah pertama ini membuat para pembuat keputusan harus benar-benar yakin akan keputusan untuk berperang. Saat menilai musuh lalu kemudian membandingkan dengan kekuatan diri sendiri, kita akan mengerti betapa besar kekuatan lawan sehingga dengan demikian kita dapat mengurungkan niat untuk berperang secara frontal.

¢ Setelah tuntas menilai situasi, langkah berikutnya adalah merumuskan sasaran dan strategi. Di sini pilihan dan pengembangan suatu strategi harus sesuai dengan sasaran yang sudah dirumuskan dalam situasi tertentu.

¢ Tahap ketiga adalah pengkajian strategi. Di tahap ini terjadi penilaian efektifitas dari strategi yang akan diterapkan. Keberhasilan setiap penaklukkan militer sebagian besar tergantung pada jenis musuh yang dihadapi pasukan yang menyerang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih sasaran yang benar. Sun Tzu mengindikasikan alasan yang membawa kepada kemenangan seorang panglima.

“Kemenangannya diperoleh tanpa membuat kesalahan . Alasan mengapa ia tidak membuat kesalahan adalah karena ia memastikan setiap gerakan yang ia buat dan menaklukkan musuh yang sudah kalah”.

¢ Bila strategi sudah dianggap layak, tahap berikutnya adalah pelaksanaan. Untuk mencapai tahap ini, adalah sebuah keharusan untuk memastikan bahwa pertahanan pasukan benar-benar tangguh,

“ Jadi tentara yang menang dapat menciptakan kesempatan untuk menang sebelum ia terlibat dengan musuh. Tentara yang kalah sudah terlebih dulu terlibat dengan musuh sebelum ia mencari kesempatan untuk menang”.

Dalam tahap ini juga dipertimbangkan tentang kecepatan dalam pelaksanaan, daya penyesuaian dalam manuver serta tipu-muslihat.

“Perang didasarkan atas pengelabuan. Taktik harus bereaksi atas perubahan dalam situasi dan kekuatan harus dipusatkan atau disebar sesuai dengan itu”.

Pejuang yang tangguh di masa lalu awalnya membuat dirinya tak terlihat dan kemudian menunggu hingga musuh mudah untuk diserang. Kunci agar tak terlihat bergantung di satu pihak yang sekaligus memegang kunci kapan lawan menjadi lemah saat diserang .Ada yang dapat membuat dirinya tak terlihat namun semua itu tidak cukup untuk membuat musuhnya dapat diserang. Dapat dikatakan, seseorang mungkin tahu cara untuk menang namun tidak melakukannya. Di sinilah letak inti dari strategi Sun Tzu. Yaitu bagaimana seorang pejuang dapat dengan licin memanfaatkan segala situasi untuk mengelabui musuhnya.

¢ Akhirnya, langkah terakhir adalah pengendalian untuk menjamin keberhasilan. Untuk dapat menerapkan suatu pengendalian. Seseorang harus mengumpulkan, menyusun dan menganalisis informasi tentang musuh dan lingkungan.

“Penyebab penguasa yang bijaksana dan panglima yang arif dapat menaklukkan musuh apabila mereka memimpin tentara, dan dapat mencapai kemenangan yang melebihi kemenangan orang lain, adalah karena mereka memiliki pengetahuan rahasia”.

“Pengetahuan rahasia ini tidak diperoleh dari roh halus atau dewa; tidak juga dari pemikiran induktif maupun perhitungan deduktif. Pengetahuan itu hanya dapat diperoleh dari mereka yang mengetahui keadan musuh”.

Sun Tzu menyarankan penggunaan mata-mata.

“Jadi, ada 5 jenis agen rahasia yang dapat dimanfaatkan. Mereka adalah agen lokal, agen di dalam, agen ganda, agen yang terkutuk dan agen yang hidup”.

Dalam kehidupan sekarang penggunaan agen rahasia, atau Badan Intelijen, telah merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam ’peperangan’ apapun. Badan intelijen ini juga dapat dimanfaatkan dalam tahap pertama, mengenali musuh berikut kekuatannya.

Berdasar penjelasan di atas, Sun Tzu menyebut 4 hal yang terkenal dengan 4 kebijaksanaan Sun Tzu. 4 Kebijaksanaan Sun Tzu:

1) Prioritaskan sasaran

“Bentuk tertinggi dari kemenangan adalah menyerang strategi musuh;

Kebijakan terbaik kedua ialah dengan mengacaukan aliansinya;

Setelah itu menyusul menyerang tentaranya;

Kebijakan terburuk adalah mengepung kota-kota berbenteng;

Mengepung kota dilakukan bila tidak ada pilihan lain”

2) Keuntungan Diplomasi

Untuk mengalahkan 100 kemenangan dalam 100 pertempuran itu bukan tanda keterampilan. Kemenangan paling utama adalah kalahkan musuh tanpa berperang.

3) 5 Faktor dasar dalam perang

Ø Politik

Sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang berada dalam harmoni dengan penguasa mereka agar mereka mau mengikuti sang penguasa dalam kesetiaan dan tanpa rasa takut akan bahaya apapun.

Ø Iklim

Siang atau malam, panas dan dingin, cerah dan hujan serta perubahan musim merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan karena mewakili segi kampanye militer.

Ø Lapangan

§ Apakah medan operasi itu mudah atau sulit

§ Apakah medan itu terbuka atau tertutup

§ Jarak medan pertempuran dari lokasi perkemahan

§ Derajat bahaya yang ditimbulkan oleh lapangan

§ Jangkauan operasi serta manuver

§ Kemungkinan untuk menyerang dan menarik diri

§ Pemimpin

Seorang panglima yang mampu harus memiliki 5 atribut penting mencakup kearifan, ketulusan, kebaikan hati, keberanian dan kekerasan. Sebaliknya, Sun Tzu juga menyebutkan 5 kelemahan yang dapat membawa bencana dalam kepemimpinan.

“Jika berani tanpa perhitungan, ia dapat terbunuh;

Jika ia pengecut, maka ia dapat ditawan;

Bila cepat naik pitam, ia mudah dihasut;

Bila ia gila hormat, ia dapat dihina;

Dan jika ia terhadap rakyat, ia mudah diusik”

Ø Doktrin

Faktor ini merujuk pada organisasi, kendali, prosedur memberi tanda, penandaan pangkat militer, pembagian tanggung jawab, pengaturan serta pengelolaan jalur pasokan serta pengadaan segala sesuatu yang digunakan oleh angkatan bersenjata.

4) 7 Faktor Dasar dari perang

· Pengaruh moral dari penguasa

· Kemampuan dari panglima

· Keunggulan dari iklim dan lapangan

· Pelaksanaan hukum dan instruksi

· Kekuatan numerik dari pasukan

· Latihan perwira dan bawahan

· Tata usaha imbalan dan hukuman

Yang membedakan Sun Tzu dengan ahli strategi lain adalah bahwa Sun Tzu sama sekali tidak menganjurkan adanya perang. Menurutnya, perang harus dihindari dengan biaya apapun dan hanya digunakan sebagai tindakan terakhir. Menurut Sun Tzu, perang hanya bisa dilaksanakan bila kondisi di bawah ini telah terpenuhi:

1. Ada beberapa keunggulan pasti yang akan diperoleh

2. Ada jaminan kuat bahwa kemenangan pasti akan dicapai

3. Bahwa tidak ada alternatif lain untuk melindungi kedudukan seseorang, kecuali perang

4. Bahwa pertahanannya tidak dapat digoyahkan

Kunci Kemenangan Menurut Sun Tzu

Semua perang itu berdasar pengelabuan. Ketika sudah dekat dengan musuh, buat seolah-seolah anda masih jauh. Ketika anda masih jauh, buat seolah anda sudah dekat. Serang musuh waktu mereka sedang tidak siap. Kacaukan persiapannya ketika ia sudah siap. Hindari musuh saat ia dalam kesiapan prima. Jika musuhmu adalah orang yang temperamental, kacaukan emosinya, buat ia marah. Jika dia arogan, pancing ego nya. Jika pasukannya telah sempurna dengan persiapannya, kacaukan. Jika mereka bersatu, adu domba, buatlah mereka terpecah. Serang musuh ketika ia tidak siap dan muncul di saat yang tidak diduga.

Tindakan alternatif dengan menggunakan kekuatan musuh sebagai kriteria

a. Kapan harus mengepung musuh

“Jika pasukan anda berbanding 10:1 dengan pasukan musuh, maka kepunglah dia”

b. Kapan harus melancarkan serangan langsung

“Jika perbandingan itu 5:1, seranglah musuh”

c. Kapan harus memecah-belah musuh

“Bila kekuatan anda dua kali kekuatan musuh, pecah belahlah kekuatan musuh”

d. Kapan harus membuat kekuatan strategis untuk berperang

‘Jika kekuatan berimbang, anda dapat memilih untuk bertempur”.

e. Kapan harus bersiap-siap untuk mundur

“Bila kekuatan anda sedikit lebih lemah daripada kekuatan musuh, anda harus mundur”

f. Kapan harus menghindari musuh

“Jika anda jauh berbeda dengan kekuatan musuh, hindari pertempuran”.


Terdapat 3 prinsip strategi :

1. Commitment.

Bila pemimpin berhasil membawa semua anggotanya dalam commitment pada sasaran yang sama, maka tidak ada satupun musuh dapat mengalahkannya.

2. Observation.

Pengamatan yang tajam atas akan menghasilkan informasi mengenai situasi yang terjadi. Sebaliknya, kita harus mampu mengaburkan pengamatan lawan atas kita. Menurut Sun Tsu setiap gerakan besar lawan, hampir selalu ditandai dengan gerakan kecil terlebih dahulu, sehingga pengamatan yang terus menerus membuat kita waspada atas setiap tanda perubahan dari lawan.

3. Preparation

Persiapan adalah landasan yang sangat penting untuk memanfaatkan action pada saat kesempatan datang. Pemimpin tidak akan mampu untuk melakukan tindakan guna memanfaatkan kesempatan yang muncul, bila dia tidak siap.

Strategi-strategi di atas sangat baik untuk diterapkan dalam kondisi peperangan secara sebenarnya, khususnya perang darat. Selain dalam peperangan, strategi militer ala Sun Tzu juga dapat diterapkan dalam manajemen, perang laut maupun dalam kehidupan sehari-hari karena perang yang dimaksudkan oleh Sun Tzu bisa jadi merupakan konflik yang timbul saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Kelemahan dari strategi Sun Tzu ini jika diterapkan dalam kehidupan saat ini adalah tidak disebutkannya perang melalui udara ataupun penggunaan sarana-sarana seperti nuklir ataupun media komunikasi seperti televisi dan internet dimana pada era sekarang justru kebanyakan pihak memanfaatkan media ini sebagai sarana perang dan propaganda untuk menyabotase lawan.

Selain itu, Sun Tzu juga agak bias menempatkan moral dalam strateginya. Di banyak hal, Sun Tzu selalu mengingatkan untuk melakukan berbagai cara untuk meminimalisir kerugian berikut korban, namun di sisi lain inti dari ajaran Sun Tzu tentang manuver dan pengelabuan serta penggunaan mata-mata malah semakin menimbulkan tanda tanya tentang sejauh mana moral boleh diterapkan dalam perang.

No comments: